• TwitterFacebookGoogle PlusLinkedInRSS FeedEmail

Patofisiologi Tetralogi Fallot Pdf

21.02.2019 
Patofisiologi

Tetralogy of Fallot (TOF) is a type of heart defect present at birth. Symptoms include episodes of bluish color to the skin. When affected babies cry or have a bowel movement, they may develop a 'tet spell' where they turn very blue, have difficulty breathing, become limp, and occasionally lose consciousness. Tetralogi Fallot adalah kelainan jantung sianotik paling banyak yang tejadi pada 5 dari 10.000 kelahiran hidup. TF umumnya berkaitan dengan kelainan jantung lainnya seperti defek septum atrial. Patofisiologi tetralogi of fallot pdf 2 deletion.Guideline Tetralogy of Fallot. Why was this guideline chosen? Most frequent cyanotic congenital heart disease. Patofisiologi Tetralogi of Fallot - Download as Word Doc (.doc /.docx), PDF File (.pdf), Text File (.txt) or read online.

Pada beberapa pasien, dapat ditemukan kondisi defisiensi besi relatif karena adanya polisitemia. Kondisi ini dapat membuat anak rentan mengalami komplikasi serebrovaskular sehingga perlu dideteksi sedini mungkin. Nilai hemoglobin atau hematokrit yang normal, atau menurunnya jumlah eritrosit mengindikasikan adanya defisiensi besi pada pasien sianotik. Drivers 3com wireless 11a b g pci adapter windows 7. Nonfarmakologi a) Prosedur Palliative Shunt 3,19,20 Prosedur ini ditujukan untuk meningkatkan aliran darah pulmonal. Artikel Terkait • Disusun oleh Johny Bayu Fitantra, S.Ked Pendekatan Klinis Nyeri Dada Nyeri dada dapat disebabkan oleh gangguan bermacam organ seperti jantung, • Disusun oleh Ireska Tsaniya Afifah, S.Ked dan Imam Tongku Padesma, S.Ked Perkembangan Normal Sistem Pencernaan Usus primitif mulai dapat • Oleh dr.

⦁ Cyanosis juga merupakan pertanda umum pada tetralogy of fallot. Cyanosis adalah suatu keadaan di mana pada sirkulasi bayi kekurangan darah yang telah mengalami oksigenasi sehingga dapat timbul dengan kulit, kuku, serta bibir yang pucat. ⦁ Warna kulit pucat ⦁ Frekuensi pernafasan yang meninggi ⦁ Kulit terasa dingin ⦁ BB yang rendah ⦁ Susah untuk diberi makan karena klien cepat lelah ketika diberi makan ⦁ Clubbing finger’s. ⦁ Patofisiologi Tetralogy of fallot biasanya berakibatkan oksigenasi yang rendah berhubungan dengan tercampurnya darah yang deoksigenasi dan oksigenasi pada ventricle kiri yang akan dipompakan ke aorta karena obstruksi pada katup pulmonal. Ini dikenal dengan istilah right-to-left shunt.

Gangguan pertukaran gas Penurunan kardiac output Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Koping keluarga tidak efektif. B) Analisis Masalah 1. P = Gangguan pertukaran gas E = ketidakseimbangan perfusi ventrikel S = klien terlihat tersengal – sengal, saturasi O2 manurun dan sianosis A = jika hal ini tidak diatasi, maka biru-biru pada tubuh klien akan semakin banyak dan suplai oksigen ke jaringan akan terganggu Proses: Gangguan pertukaran gas ini disebabkan karena penurunan aliran darah ke pulmonal. Pada klien dengan tetralogi of fallot akan mengalami stenosis arteri pulmonal sehingga aliran darah ke pulmonal tidak bisa mengalir sepenuhnya sehingga hanya sedikit darah yang mengalir ke paru-paru dan mengalami pertukaran gas. P = Penurunan cardiac output E = sirkulasi yang tidak efektif dengan adanya malformasi jantung. S = denyut nadi klien lemah, Klien mengalami sianosis pada tubuhnya, Klien terlihat pucat Dan Klien terlihat lemah.

⦁ Efek radiologi (paparan sinar X). ⦁ Ibu mengonsumsi alcohol dan merokok saat mengandung. Para ahli berpendapat bahwa penyebab endogen dan eksogen tersebut jarang terpisah menyebabkan penyakit jantung bawaan. Diperkirakan lebih dari 90% kasus penyebab adalah multifaktor. ⦁ Manifestasi klinis ⦁ Murmur mungkin merupakan tanda pertama yang biasa ditemukan oleh dokter. Ia merupakan suara tambahan atau tidak biasa yang dapat didengar pada denyut jantung si bayi.

Presumably, this arises from an unequal growth of the. The aorta is too large, thus 'overriding,' and this 'steals' from the pulmonary artery, which is therefore stenosed.

Penyebab tetralogi fallot terdiri dari 2 faktor, yaitu endogen dan eksogen. Anak dengan tetralogi fallot umumnya akan mengalami keluhan sesak saat beraktivitas, berat badan bayi yang tidak bertambah, clubbing fingers, dan sianosis. Pemeriksaan yang dilakukan antara lain pemeriksaan darah, foto thorax, elektrokardiografi, ekokardiografi.

Tetralogi fallot merupakan kelainan “Empat Sekawan“ yang terdiri dari defek septum ventrikel, overriding aorta, stenosis infundibuler dan hipertrofi ventrikel kanan. Secara anatomis sesungguhnya tetralogi fallot merupakan suatu defek ventrikel subaraortik yang disertai deviasi ke anteriol septum infundibuler (bagian basal dekat dari aorta). Devisiasi ini menyebabkan akar aorta bergeser ke depan (dekstroposisi aorta), sehinnga terjadi overriding aorta terhadap septum interventrikuler, stenosis pada bagian infundibuler ventrikel kanan dan hipoplasia arteri pulmonal. Pada tetralogi fallot, overriding aorta biasanya tidak melebihi 50%. Apabila overriding aorta melebihi 50%, hendaknya dipikirkan kemungkinan adanya suatu outlet ganda ventrikel kanan.

⦁ Ketamin 1-3 mg/kg (rata-rata 2,2 mg/kg) IV perlahan. Obat ini bekerja meningkatkan resistensi vaskuler sistemik dan juga sedative ⦁ penambahan volume cairan tubuh dengan infus cairan dapat efektif dalam penganan serangan sianotik. Penambahan volume darah juga dapat meningkatkan curah jantung, sehingga aliran darah ke paru bertambah dan aliran darah sistemik membawa oksigen ke seluruh tubuh juga meningkat. Lakukan selanjutnya yaitu: ⦁ Propanolol oral 2-4 mg/kg/hari dapat digunakan untuk serangan sianotik. ⦁ Bila ada defisiensi zat besi segera diatasi. ⦁ Hindari dehidrasi. ⦁ Tindakan Bedah Merupakan suatu keharusan bagi semua penderita TF.

Disusun oleh Davrina Rianda, S.Ked ToF muncul pada 3 dari 10.000 angka kelahiran. Kondisi ini merupakan penyebab tersering dari penyakit jantung sianosis pada pasien usia neonatal, dan muncul pada 10% dari seluruh lesi jantung kongenital. ToF adalah defek jantung kongenital sianotik yang mana kelainan utamanya adalah deviasi anterior dari septum infundibulum (septum otot yang memisahkan aliran darah ke pembuluh darah aorta dan pulmoner).

EC, ejection click. 3 Hypoxic Spell 3,16,17 Hypoxic spell, atau dapat disebut cyanotic spell, hypercyanotic spell, atau “tet” spell, harus disadari dengan cepat agar tidak menimbulkan komplikasi yang membahayakan sistem saraf pusat. Kondisi ini dikarakteristikkan dengan hiperpnea paroksismal (respirasi dalam dan cepat), iritabilitas dan prolonged crying, sianosis yang bertambah, dan menurunnya intensitas murmur jantung karena absennya aliran antegrade yang melewati jalur RVOT. Dengan adanya asidosis metabolik, terdapat peningkatan resistansi vaskular pulmonal dengan menurunnya resistansi vaskular sistemik. Cardiac output dapat berkurang karena adanya iskemi miokard. Hypoxic spell dapat ditemukan pada bayi dengan puncak insidens pada usai 2 hingga 4 bulan.

Kesalahan dalam pembagian Trunkus dapat berakibat letak aorta yang abnormal (overriding), timbulnya penyempitan pada arteri pulmonalis, serta terdapatnya defek septum ventrikel. Singer handy stitch instructions pdf Dengan demikian, bayi akan lahir dengan kelainan jantung dengan empat kelainan, yaitu defek septum ventrikel yang besar, stenosis pulmonal infundibuler atau valvular, dekstro posisi pangkal aorta dan hipertrofi ventrikel kanan.

Gagal jantung kongestif jarang terjadi karena tekanan kedalam ventrikel kiri dan kanan sama besar akibat defek septum tersebut. Masalah utama dari gangguan ini adalah hypoksia. Derajat sianosis berhubungan dengan beratnya obstruksi anatomic terhadap aliran darah dari ventrikel kanan ke dalam arteri pulmoner,selain dengan status fisiologik anak tersebut.

Itulah sebabnya mungkin mengapa pada tetralogi fallot jarang terjadi gagal jantung kongestif, berbeda dengan stenosis pulmonal yang berat tanpa disertai defek septum ventrikel, gagal jantung kongestif bisa saja melebihi tekanan sistemik Sianosis merupakan gejala tetralogi fallot yang utama. Berat ringanya sianosis ini tergantung dari severitas stenosis infindibuler yang terjadi pada tetralogi fallot dan arah pirau interventrikuler. Guyton and John E.

Terdapat dua bagian tuba, yaitu trunkus arteriosus dan bulbus kordis yang berkembang menuju satu sama lainnya. Trunkus arteriosus akan mengalami perputaran 180 o dan tumbuh ke arah bawan, menuju bulbus kordis. Peprutaran ini akan memisahkan aorta dengan arteri pulmonal. Deviasi ke arah anterior dari perputaran ini menyebabkan ToF.

Disusun oleh Davrina Rianda, S.Ked ToF muncul pada 3 dari 10.000 angka kelahiran. Kondisi ini merupakan penyebab tersering dari penyakit jantung sianosis pada pasien usia neonatal, dan muncul pada 10% dari seluruh lesi jantung kongenital. ToF adalah defek jantung kongenital sianotik yang mana kelainan utamanya adalah deviasi anterior dari septum infundibulum (septum otot yang memisahkan aliran darah ke pembuluh darah aorta dan pulmoner). Etiologi ToF bersifat multifaktorial. Anomali kromosom yang berhubungan dengan ToF dapat berupa trisomi 21, 18, dan 13, serta mikrodelesi dari kromosom 22. Satu dari lima pasien adalah ToF dengan stenosis pulmonal, sementara dua dari lima pasien mengalami ToF dengn atresia pulmonal.

⦁ Elektrokardiogram Pada EKG sumbu QRS hampir selalu berdeviasi ke kanan. Tampak pula hipertrofi ventrikel kanan. Pada anak besar sering dijumpai P pulmonal. ⦁ Ekokardiogram Ekokardiografi dapat memperlihatkan setiap kelainan pada tetralogi fallot. Pelebaran dan posisi aorta berupa diskontinuitas septum ventrikel dan dinding depan aorta serta pelebaran ventrikel kanan mudah dilihat. Kelainan katup pulmonal seringkali sulit dinilai, demikian pula penentuan perbedaan tekanan antara ventrikel kanan dan a.pulmonalis tidak selalu mudah dilakukan. ⦁ Kateterisasi jantung Diperlukan sebelum tindakan pembedahan untuk mengetahui defek septum ventrikel multiple, mendeteksi kelainan arteri koronari dan mendeteksi stenosis pulmonal perifer.

Oksigen dapat menurunkan vasokonstriksi pulmonal perifer dan memperbaiki oksigenasi saat aliran darah menuju paru muncul kembali. Kondisi asidosis pada bayi diatasi dengan pemberian NaHCO 3 dengan dosis 1 mEq/kg yang diberikan melalui intravena dan dapat diulang dalam 10 hingga 15 menit. NaHCO 3 dapat mereduksi efek asidosis yang menstimulasi pusat respirasi pada otak. Setelah tatalaksana ini, bayi umumnya akan mengalami penurunan sianosis dan murmur jantung terdengar lebih keras, menunjukkan adanya peningkatan aliran darah melalui RVOT yang stenosis. Sianosis pada hypercyanotic spells 18 Jika hypoxic spell tidak merespon dengan tatalaksana yang telah disebutkan, maka pada bayi dapat diberikan vasokonstriktor (seperti fenilefrin dengan dosis 0,02 mg/kg IV yang dapat meningkatkan tekanan arteri sistemik), ketamin dengan dosis 1 hingga 3 mg/kg IV dalam 60 detik yang bekerja dengan meningkatkan resistansi vaskular sistemik dan bersifat sedatif, ataupun propanolol dengan dosis 0,01 hingga 0,25 mg/kg dengan bolus pelan yang bertujuan untuk mereduksi frekuensi denyut jantung. Pemberian propanolol digunakan dalam dosis kecil pada perawatan kronik pasien yang berisiko mengalami spells untuk meminimalisasi spasme infundiblar. Pemeriksaan Penunjang Diagnosis antenatal dapat dilakukan minimal pada usia janin 12 minggu.

Segmen arteri pulmonal yang hipoplasi menyebabkan pembentukan jantung “ boot-shaped” 3 3. Ekokardiografi 1,3 Pemeriksaan ini dapat mendiagnosis adanya ToF dan mengetahui derajat keparagannya. Pasien dengan ToF menunjukkan adanya VSD perimembranosa infundibular yang berukuran besar dan aorta yang overriding pada gambaran di daerah parasternal long-axis view. Pada tampilan shor-axis view di bagian parasternal, dapat terlihat anatomi RVOT, katup pulmonal, anulus pulmonal, dan arteri pulmonal utama beserta percabangannya. Dengan menggunakan studi Doppler, dapat diukur perkiraan gradien tekanan pada daerah obstruksi.

Dispnea pada istirahat atau pada pengerahan tenaga Tanda: gelisah, perubahan status mental, misal: letargi. Tanda vital berubah pada aktivitas ⦁ Sirkulasi: ⦁ Gejala: Riwayat hipertensi, bengkak pada kaki, abdomen, IM baru atau akut. ⦁ Tanda: Warna: kebiruan, pucat, abu – abu, sianotik ⦁ Edema: mungkin dependen, umum, atau pitting, khususnya pada ekstremitas. ⦁ Frekuensi jantung: takikardy ⦁ Tekanan nadi: mungkin sempit, menunjukan penurunan volume sekuncup ⦁ Hepar: pembesaran/dapat teraba ⦁ Bunyi nafas: rongki ⦁ Irama jantung: disritmia, misalnya fibrilasi atrium, kontraksi ventrikel prematur/takikardi, blok jantung. ⦁ Punggung kuku: pucat atau sianotik dengan pengisian kapiler lambat. ⦁ Murmur stenosis valvular, distensi vena jugularis ⦁ Integritas: ⦁ Gejala: ansietas, takut ⦁ Tanda: berbagai manifestasi perilaku, misalnya: ansietas, marah, ketakutan.